Tugas IPS
Fredericha Trysya Marchelina
9F/07
1. Suku Asmat
Suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik. Populasi suku Asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual.
Ciri fisik :
• Penduduk Asmat pada umumnya memiliki ciri fisik yang khas, berkulit hitam dan berambut keriting. Rata-rata tinggi badan orang Asmat wanita sekitar 162 cm dan tinggi badan laki-laki mencapai 172 cm.
Mata pencaharian :
• Mempunyai kebiasaan sehari-hari dalam mencari nafkah adalah berburu binatang hutan seperti, ular, kasuari, burung, babi hutan dll. mereka juga selalu meramuh / menokok sagu sebagai makan pokok dan nelayan yakni mencari ikan dan udang untuk dimakan. kehidupan dari ketiga suku ini ternyata telah berubah.
Sumber Suku Asmat
2. Suku Baduy
Suku Badui (Bahasa Badui: Urang Kanékés) atau kadang sering disebut Badui merupakan masyarakat adat dan sub-etnis dari suku Sunda. Populasi mereka sekitar 26.000 orang, mereka merupakan salah satu kelompok masyarakat yang menutup diri mereka dari dunia luar. Selain itu mereka juga memiliki keyakinan tabu untuk didokumentasikan, khususnya penduduk wilayah Badui Dalam.
Mata pencaharian :
• Mata pencaharian utama masyarakat Kanekes adalah bertani padi huma. Selain itu mereka juga mendapatkan penghasilan tambahan dari menjual buah-buahan yang mereka dapatkan di hutan seperti durian dan asam keranji, serta madu hutan.
Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Sunda dialek Badui.
Bahasa :
• Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Sunda dialek Badui. Untuk berkomunikasi dengan penduduk luar mereka lancar menggunakan Bahasa Indonesia, walaupun mereka tidak mendapatkan pengetahuan tersebut dari sekolah.
Sumber suku baduy
Lokasi : Sulawesi Selatan, Indonesia
Suku Bugis (Lontara: ᨈᨚ ᨕᨘᨁᨗ; Abjad Jawi: اورڠ بوݢيس) merupakan kelompok etnik pribumi. Meskipun populasinya hanya sekitar enam juta, orang Bugis berpengaruh dalam politik di Indonesia modern, dan secara historis berpengaruh di Semenanjung Malaysia dan bagian lain kepulauan tempat mereka bermigrasi, dimulai pada akhir abad ketujuh belas.
Bahasa :
• Orang Bugis berbicara bahasa daerah yang berbeda selain bahasa Indonesia, yang disebut Bugis (Basa Ugi), dengan beberapa dialek yang berbeda. Bahasa Bugis termasuk dalam kelompok bahasa Sulawesi Selatan; anggota lainnya termasuk Makassar, Toraja, Mandar, dan Massenrempulu.
Mata pencaharian :
• Masyarakat Bugis tersebar di dataran rendah yang subur dan pesisir, maka kebanyakan dari masyarakat Bugis hidup sebagai petani dan nelayan. Mata pencaharian lain yang diminati orang Bugis adalah pedagang. Selain itu masyarakat Bugis juga mengisi birokrasi pemerintahan dan menekuni bidang pendidikan.
Sumber Suku Bugis
4. Suku Jawa
Lokasi : Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Indramayu, Kabupaten/Kota Cirebon (Jawa Barat) dan Kabupaten/Kota Serang–Cilegon (Banten).
Suku Jawa (bahasa Jawa: ꦠꦶꦪꦁꦗꦮꦶ, translit. Tiyang Jawi (krama); bahasa Jawa: ꦮꦺꦴꦁꦗꦮ, translit. Wong Jawa (ngoko))[5] merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia. Pada tahun 2010, setidaknya 40,22% penduduk Indonesia merupakan etnis Jawa.[6] Selain itu, suku Jawa ada pula yang berada di negara Kaledonia Baru dan Suriname, karena pada masa kolonial Belanda suku ini dibawa ke sana sebagai pekerja. Saat ini suku Jawa di Suriname menjadi salah satu suku terbesar di sana dan dikenal sebagai Jawa Suriname. Ada juga sejumlah besar suku Jawa di sebagian besar provinsi di Indonesia, Malaysia, Singapura, Arab Saudi, dan Belanda.
Bahasa
• Bahasa Tiyang Jawi (Krama)
• Bahasa Wong Jawa (Ngoko)
Budaya
Budaya Jawa mengutamakan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian dalam kehidupan sehari-hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan. Budaya Jawa selain terdapat di Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur terdapat juga di daerah perantauan orang Jawa yaitu di Jakarta, Sumatra, dan Suriname. Bahkan budaya Jawa termasuk salah satu budaya di Indonesia yang paling banyak diminati di luar negeri. Beberapa budaya Jawa yang diminati di luar negeri adalah wayang kulit, keris, batik, dan gamelan.
Sumber Suku Jawa
Lokasi : Pulau Nias
Suku Nias adalah kelompok etnik yang berasal dari Pulau Nias. Mereka menamakan diri mereka "Ono Niha" (Ono berarti anak/keturunan; Niha = manusia) dan Pulau Nias sebagai "Tanö Niha" (Tanö berarti tanah). Hukum adat tradisional Nias secara umum disebut fondrakö. Masyarakat Nias kuno hidup dalam budaya megalitik, dibuktikan oleh peninggalan sejarah berupa ukiran pada batu-batu besar yang masih ditemukan di wilayah pedalaman pulau ini sampai sekarang.
Bahasa
Bahasa Nias adalah bahasa yang dituturkan oleh orang Nias. Bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa Sumatra Barat Laut–kepulauan Penghalang dan berhubungan dengan bahasa Batak dan Mentawai. Pada tahun 2000, penuturnya berjumlah sekitar 770.000 orang. Bahasa Nias terdiri atas tiga dialek.
Sumber Suku Nias
Comments
Post a Comment